Sejauh Apa Pengaruh Storytelling Method di Era Digital Marketing?

“Jangan basa-basi, langsung to the point aja”, beginilah kira-kira pemikiran kebanyakan orang saat ini ketika melihat iklan. Meski metode storytelling sudah ada pada tahun-tahun sebelumnya, tetapi popularitasnya melonjak seiring dengan pertumbuhan pemasaran digital. Dalam pemasaran digital, storytelling menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan informasi cepat.

Storytelling adalah seni menggunakan bahasa untuk menciptakan narasi yang mengajak pembaca atau pendengar masuk ke dunia imajinatif dan pengalaman. Kemampuan ini mampu memunculkan tanggapan emosional yang kuat pada manusia. Dalam konteks pemasaran digital, storytelling bertujuan untuk membentuk poin penjualan yang persuasif.

Dalam pemasaran digital, penerapan storytelling muncul sebagai pendekatan yang efektif untuk berinteraksi dengan audiens. Dibandingkan dengan presentasi data dan statistik yang seringkali terlupakan, metode bercerita memiliki daya ingat yang kuat, mencapai sekitar 65–70 persen (dilansir dari Go-Globe). Selain itu, sebanyak 92 persen pelanggan menyukai iklan yang menerapkan metode storytelling. Penerapan storytelling dalam pemasaran memungkinkan audiens terlibat dalam naratif, membuat mereka lebih mungkin mengingat dan merespons informasi. 

Coba sebutkan brand atau influencer favorit Partners yang pernah membuat video dengan metode storytelling? Pastinya video tersebut memanfaatkan berbagai teknik untuk mendukung cerita seperti musik latar, angle kamera, ekspresi, hingga pencahayaan, jadi semakin relate dan menarik ya videonya! Dengan demikian, penggunaan storytelling menjadi bagian integral dalam strategi pemasaran yang efektif dan memiliki pengaruh yang signifikan.

Referensi:

Go-Globe. Storytelling Statistics & Trends [Infographic]. diakses 1 Feb 2024 https://www.go-globe.com/storytelling-statistics-trends-infographic/

Ditulis oleh Iyan Izazi Huwaina (2024) | Communcation Coordinator di PartnerInc

Previous
Previous

Memaksimalkan Fasilitas Kantor dalam Mengatasi Paradoks Produktivitas dalam Working Hybrid

Next
Next

Panduan Praktis Mencapai Work-Life Integration yang Seimbang