Panduan Praktis Mencapai Work-Life Integration yang Seimbang

Ditulis oleh Adya Dyanti Kusumastuti

Seperti yang diketahui, work life integration adalah pendekatan yang fokus untuk menciptakan lebih banyak sinergi antara semua bidang yang mendefinisikan kehidupan, yaitu pekerjaan, rumah atau keluarga, komunitas, dan diri sendiri juga bisa menjadi lebih fleksibel dan fokus pada kapan waktu terbaik untuk melakukan hal-hal tersebut serta melihat setiap aktivitas dalam sehari-hari.

Tentunya, dalam work life integration juga tidak bisa sembarangan dilaksanakan. Bahkan jika merasa terlalu fleksibel, bisa berakibat fatal, lho! Dalam (Bailyn et. al., 2001) menerapkan bahwa work-life integration sebagai solusi dari permasalahan di dalam organisasi, pihak yang bertanggung jawab terhadap rancangan dan suasana kerja perlu merancang strategi secara holistik dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada di dalam dunia kerja maupun kehidupannya itu sendiri.

Berikut merupakan strategi dalam menjalani work life integration yang bisa digunakan dalam perusahaan:

  1. Buat flexible work environment untuk mendukung seluruh anggota dalam menjalankan berbagai lini kehidupannya.

  2. Ketahui bagaimana rencana hidup jangka panjang anggota organisasi, bagaimana cara dapat membuat budaya untuk mendukung hal tersebut.

  3. Ciptakan healthy work culture yang mendukung orang-orang memiliki healthy habits.

  4. Integrasikan pekerjaan dengan teknologi. Misalnya dengan cara bisa fleksibel untuk mengadakan meeting secara online, pembagian tugas masing-masing melalui reminder di aplikasi, atau memakai website yang berguna untuk koordinasi dan laporan pekerjaan.

  5. Semua orang di dalam organisasi harus sadar jika organisasi sedang mencoba menerapkan work-life integration.

Tak hanya itu saja, ada juga beberapa hal penting untuk mengatur diri kita sendiri agar bisa mencapai work-life integration:

  1. Work with a purpose in mind
    Ketika sudah mendapat dan mengambil tanggung jawab, pastikan benar-benar meyakini apa saja tujuannya.

  2. Truly love what you do
    Kerjakan pekerjaan di depan mata dengan cinta, bukan hanya dijadikan beban

  3. Take advantage of your phone
    Jika biasanya ponsel hanya digunakan untuk bertukar pesan atau sarana hiburan, kini sebaiknya jadikan ponselmu menjadi your productive companion.

  4. Blend responsibilities
    Cari cara bagaimana ketika bekerja tetap bisa melakukan kegiatan-kegiatan self-love.

  5. Find your ideal work environment
    Ideal di sini bukan hanya secara fisik, melainkan juga psikis.

  6. Work in short bursts
    Tips ini yang cukup tricky, kerjakan sesuatu dengan seefisien mungkin, jangan berlama-lama. Misal ketika bekerja bersama temanmu, fokus bekerja 30–45 menit, lalu 15 menit mengobrol. Lalu lanjut bekerja lagi.

Previous
Previous

Sejauh Apa Pengaruh Storytelling Method di Era Digital Marketing?

Next
Next

Tingkatkan Kerjasama Tim dengan Cara Unik Ini!