Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan

Artikel ini ditulis oleh Junita Tenggana, Digital Learning Content Writer Intern PartnerInc.

Sehari demi sehari kita terus menjalani hidup, pernahkah Partners melakukan refleksi terkait apa yang membuat Partners bertahan sampai saat ini? Apa hal yang mendorong Partners ingin terus berjuang hingga masa depan? Apa hal yang membuat Partners menunggu kedatangan hari esok? Ternyata, ada loh sesuatu yang dapat membuat kita terus maju dan menantikan masa depan, yaitu optimisme!

Menurut Carver, Scheier, dan Segerstrom (2010), optimisme merupakan variabel perbedaan individu yang mencerminkan sejauh mana seseorang memiliki harapan umum menguntungkan untuk masa depan mereka. Dengan kata lain, orang yang optimis merupakan seseorang yang memiliki ekspektasi bahwa hal baik akan terjadi pada mereka di masa depan. Tidak hanya terkait masa depan, menurut Conversano dan rekan-rekannya (2010), orang yang optimis juga memiliki pandangan positif terkait peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, orang yang optimis lebih tahan terhadap bantingan stres dan cenderung untuk menggunakan strategi coping yang lebih tepat. 

Dalam menghadapi masa depan kita, optimisme merupakan salah satu faktor penting. Optimisme sendiri dapat memiliki manfaat baik bagi kesehatan mental maupun fisik kita. Seperti yang disebutkan sebelumnya, dari segi kesehatan mental optimisme dapat bermanfaat pada kita dalam menghadapi situasi penuh stres. Menurut Conversano dan rekan-rekannya (2010), semakin optimis kita, semakin rendah kemunculan gejala depresi pada diri kita. Menurut Carver, Scheier, dan Segerstrom (2010), tingkat optimisme yang lebih tinggi juga berkaitan dengan kesejahteraan subjektif yang lebih baik di saat-saat sulit. Dari segi kesehatan fisik, banyak sekali studi yang telah menemukan bahwa kesejahteraan fisik berkaitan dengan tingkat optimisme kita. Menurut Giltay dan rekan-rekannya (2004), optimisme pada lansia memprediksi lebih sedikit kemungkinan kematian pada umumnya dan kematian kardiovaskular pada khususnya. Selain itu, Matthews dan rekan-rekannya (2004) melakukan observasi selama 3 tahun setelah terjadinya menopause pada wanita menemukan bahwa carotid atherosclerosis cenderung berkembang lebih lambat pada wanita optimis dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang pesimis.

Memiliki pandangan positif pada masa depan memang penting dan bermanfaat bagi kesehatan kita. Namun, kita harus berhati-hati agar pandangan positif tersebut bukan merupakan pandangan penuh fantasi dimana kita percaya bahwa, “Hanya akan ada peristiwa positif saja yang akan terjadi dalam hidupku di masa depan dan tidak akan ada peristiwa buruk yang akan terjadi lagi di masa depan.” Pandangan fantasi itu disebut juga sebagai optimism bias. Hal ini sering sekali dialami oleh mayoritas orang. Menurut Psychology Today, benar bahwa pandangan yang optimis dapat memotivasi kita untuk lebih semangat dalam mengejar mimpi. Namun, menyadari dan mengingat keadaan nyata tentang risiko yang terlibat dapat membuat kesuksesan mungkin terjadi.

Agar kita dapat lebih semangat dalam menghadapi hari esok, optimisme penting dikembangkan. Namun, bagaimana caranya? Amin (2020), seorang mahasiswa psikologi di Jinnah University membagikan beberapa tips sebagai berikut:

  1. Menetapkan dan mencapai tujuan

    Menetapkan tujuan dapat membantu kita untuk mengetahui apa yang benar-benar ingin dicapai, dapat berperan sebagai arahan ketika kita sedang kehilangan arah, dan menghindari kita untuk terdistraksi akan hal yang tidak penting. Ketika kita rutin mengikuti dan melakukan hal yang kita tetapkan, kita akan lebih percaya dengan diri kita dan terus mengembangkan kemampuan kita. Penting juga untuk terus menantang diri kita agar berpikir optimis dalam prosesnya. 

  2. Ambillah langkah kecil untuk mencapai mimpi yang besar

    Mimpilah yang besar dan jangan batasi berapa besarnya mimpi tersebut. Kemudian ambillah langkah demi langkah untuk mencapainya, walau langkah yang diambil hanyalah langkah kecil. Ketika kita mencapai satu demi satu tujuan kecil yang telah kita tetapkan, kita akan lebih bangga dan percaya diri akan diri kita sendiri. Dimana perasaan tersebut juga merupakan salah dua bahan dari optimisme dan kesuksesan.

  3. Bersikap positif

    Bersikap positif dapat membuat kita lebih bahagia, lebih sukses, dan hidup kita pun tampak lebih bersinar. Nikmatilah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup kita walau bukan peristiwa yang positif atau yang kita duga akan terjadi sebelumnya dengan pikiran yang positif.

  4. Bayangkan gambaran masa depan

    Membayangkan bahwa diri kita sudah dalam situasi yang kita impikan dapat membantu kita untuk mencapai kesuksesan dan mempertahankan fokus kita untuk mencapai tujuan kita. Hal ini dapat dibantu dengan menuliskannya dalam diari atau membicarakannya dengan orang yang kita percayai. 

  5. Kelilingi dirimu dengan orang yang positif

    Bergaullah dengan orang-orang yang positif dan senang ketika melihat berkembang lebih jauh. Orang-orang seperti itu akan mempengaruhi diri kita dengan energi positifnya. 

  6. Hadapi ketakutan dan tinggalkan masa lalu

    Wajar sekali untuk takut akan hal yang asing. Namun, jangan mundur untuk mencapai impian Partners karena ketakutan tersebut atau karena pernah terluka dari sesuatu. Hal yang sudah terjadi tidak dapat diubah lagi. Namun, rasa takut yang berasal dari peristiwa itu dapat diubah. Jangan membiarkan rasa sakit dari memori tersebut mengganggu Partners dalam mencapai mimpi. Akui perasaan takut dan sakit itu, lalu hadapilah dengan percaya diri. 

  7. Jalani hari ini dengan baik

    Nikmatilah apa yang sedang Partners jalani hari ini. Jangan khawatir akan apa yang sudah terjadi kemarin ataupun takut akan hari esok. Ketika kita terlibat dengan hal-hal yang membuat kita tetap hidup dan penuh harapan saat ini, kita belajar untuk mengantisipasi masa depan yang lebih cerah dan lebih baik.

  8. Mengakui bahwa mungkin ada hal yang diluar kendali

    Dari satu momen ke yang berikutnya, ada saja hal yang berada di luar kendali kita. Terimalah fakta itu, lalu terus adaptasi dan berkembang melalui setiap peristiwa yang dilalui.

  9. Bertanggung jawab atas aksi yang diambil

    Ketika sesuatu yang buruk terjadi, kita mungkin saja menyalahkan orang lain dan memilih untuk kabur dari itu. Daripada menyalahkan atau kabur, mungkin akan lebih baik jika kita berani mengambil tanggung jawab dan mencari solusi untuk menghadapi situasi saat ini.

  10. Selebrasikan pencapaian dan buat daftar tentang itu

    Pencapaian tujuan yang sudah kita capai dapat mendorong kita untuk terus melakukan hal yang lebih banyak di masa depan. Selebrasikan pencapaian tersebut dan buatlah catatan terkait apa saja yang telah Partners capai. Ketika kita lelah dan ingin menyerah, catatan ini dapat membangkitkan semangat dan memotivasi kita untuk berjuang kembali.

Dalam keseharian dengan berbagai macam situasi dan tantangan ini, optimisme dapat membantu kita untuk melangkah lebih jauh dan mencapai lebih banyak. Optimisme juga berperan sebagai bahan bakar yang dapat membantu kita untuk bangkit dalam momen-momen terpuruk. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Partners yang sedang berjuang untuk mencapai mimpi dalam posisi masing-masing! Walau ada momen-momen yang melelahkan atau ingin menyerah, jangan lupa untuk terus optimis dan praktikkan tips-tips di atas!

With PartnerInc, Keep Learning.

Referensi:

Amin, F. (2020). How to be optimistic about the future. Daily Medicos. https://dailymedicos.com/how-to-be-optimistic-about-the-future/#How_to_be_optimistic_about_the_future

Carver, C. S., Scheier, M. F., & Segerstrom, S. C. (2010). Optimism. Clinical psychology review, 30(7), 879-889.

Conversano, C., Rotondo, A., Lensi, E., Vista, O. D., Arpone, F., & Reda, M. A. (2010). Optimism and its impact on mental and physical Well-Being. Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health, 1(1), 25–29. https://doi.org/10.2174/17450179010060100025

Giltay, E. J., Geleijnse, J. M., Zitman, F. G., Hoekstra, T., & Schouten, E. G. (2004). Dispositional optimism and all-cause and cardiovascular mortality in a prospective cohort of elderly Dutch men and women. Archives of general psychiatry, 61(11), 1126-1135.

Matthews, K. A., Räikkönen, K., Sutton-Tyrrell, K., & Kuller, L. H. (2004). Optimistic attitudes protect against progression of carotid atherosclerosis in healthy middle-aged women. Psychosomatic medicine, 66(5), 640-644.

Psychology Today. (n.d.). Optimism. Retrieved August 26, 2021, from https://www.psychologytoday.com/us/basics/optimism

Previous
Previous

Appreciating the Present by Practicing Mindfulness: Ikigai

Next
Next

Sugesti hal buruk? How to get rid of it?