Jadi Mentor yang Baik bersama Rahsa Nusantara
Ditulis oleh Adya Dyanti Kusumastuti, Content Writer Intern di PartnerInc
Mentoring berasal dari Bahasa Inggris yang diartikan sebagai pendampingan. Menurut Oxford Dictionary, mentoring adalah sebuah praktik untuk membantu dan menasehati orang yang kurang berpengalaman selama periode waktu tertentu, terutama sebagai bagian dari program resmi di suatu perusahaan, universitas, dan lain-lain. Mentor berperan sebagai seseorang yang membantu mentee untuk mengembangkan diri melalui berbagai keterampilan dan memperluas pengetahuan serta perspektif tentang karir yang akan dijalani (Reeves, 2021).
Mentoring juga dapat didefinisikan sebagai hubungan timbal balik dan kolaboratif yang seringkali dilakukan oleh karyawan senior dan junior. Tujuan utamanya untuk pertumbuhan, pembelajaran, dan pengembangan karir mentee yang berfokus pada tujuan perusahaan, budaya, dan nasihat tentang pengembangan profesionalisme.
Menurut DuBois dan Katcher (2005), “Mentoring adalah bentuk hubungan yang didasari oleh rasa kepercayaan yang terstruktur, yang melibatkan remaja dimana proses ini menawarkan bimbingan dukungan dan memberikan semangat yang bertujuan mengembangkan kompetensi dan karakter mentee.”
Ada pula skill-skill yang perlu dimiliki mentor agar menjadi mentor yang baik:
Komunikasi
Pendengar yang baik
Empati
Manajemen konflik
Sikap positif
Pemecah masalah
Memberi kritik yang membangun
Menurut Donna Turner, seorang psikolog Sumber Daya manusia, seorang mentor yang tepat sebaiknya memiliki kriteria;
Memiliki keahlian yang diperlukan.
Punya kemampuan untuk sharing.
Bersedia untuk mendedikasikan diri, mengeluarkan waktu dan tenaga ekstra.
Lebih senior, sudah makan asam garam, lebih kuat dan bisa memberi opsi.
Bukan orang yang selalu instruksional, tetapi juga banyak tanya, menggali mentee dan punya kemampuan untuk mendengarkan mentee.
Punya wawasan yang jauh/luas.
Mengetahui karakter mentee.
PartnerInc berkolaborasi dengan Rahsa Nusantara untuk membimbing mahasiswa magang untuk mendapatkan pembelajaran dan pengalaman di dunia kerja nyata melalui struktur program yang komprehensif selama 6 bulan dan dengan bantuan mentor profesional dengan workshop bertajuk Influence to Empower.
Program ini juga mengajak peserta untuk memahami sudah seberapa jauh kemampuan peserta dalam mengenali peran yang dibutuhkan sebagai seorang mentor. Kemampuan tersebut dibagi menjadi:
Influencing Others
Persuasi merupakan salah satu keterampilan kunci bagi seorang mentor. Oleh sebab itu, sesi ini diberikan dalam rangka membekali mentor di Sanggar Rahsa dengan sikap, ilmu, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk mempersuasi lingkungan atau orang lain, utamanya dalam konteks mentoring.Build Trust & Respect
Suatu hal yang sangat penting bagi mentor dan mentee membangun Trust & Respect selama proses mentoring untuk menciptakan hubungan yang profesional.Develop People Through Self-Directed Learning.
Mentor dapat membantu mentee untuk membuat rangkaian pembelajaran yang akan dicapai dalam program magang sesuai harapan masing masing. Maka dari itu, SDL dapat menjadi tools yang powerful dalam mengoptimalkan program mentoring RahsaSharing Session
Memfasilitasi peserta untuk berbagi pengalamannya menjadi mentor dan menjalankan langkah-langkah Influence to Empower selama kurang lebih sebulan semenjak program mentoring dimulai.
Melalui pemberian materi, refleksi, diskusi, latihan, peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya mengenai mentor yang baik serta tools yang dapat diterapkan dalam proses mentoring agar proses mentoring dapat berjalan maksimal.