Lugas Tanpa Menyinggung, Gunakanlah Komunikasi Asertif!

Ditulis oleh Adya Dyanti Kusumastuti

Apakah berbicara dan mengobrol dengan orang lain atau kerja bisa menyinggung perasaan mereka, bahkan misal jika berpendapat malah tidak sengaja merendahkan?

Tentu saja bisa. Secara sengaja atau sebaliknya, jika tidak melatih cara berkomunikasi yang tepat dan baik malah berakibat fatal, apalagi di tempat kerja.

Contohnya jika sedang mengerjakan pekerjaan yang menumpuk namun rekan kerja meminta tolong untuk membantunya dalam mengerjakan pekerjaan lain. Jika merespon dengan “Itu bukan pekerjaan saya dan saya punya pekerjaan yang banyak di depan mata” bisa jadi untuk sebagian orang itu sangat tidak mengenakkan hati lho.\

Ada cara yang lebih baik yaitu berkomunikasi secara asertif. Sikap asertif adalah jika kita merespon rekan kerja tersebut dengan menolak permintaan tolong itu memakai cara yang sopan dan tenang. Tidak perlu menyebut itu bukan pekerjaannya, namun bisa saja langsung menyebut kalau memiliki pekerjaan menumpuk dengan jujur.

Ada juga masalah lain seperti ketika kita merasa tidak enak untuk mengungkapkan suatu pendapat atau tidak enak untuk bereaksi kepada rekan kerja atau tim saat ketika sedang mengobrol, brainstorming, atau dalam suatu pertemuan atau meeting. Rasa tidak enak tersebut muncul karena merasa takut secara tidak sengaja akan menyakiti perasaan orang lain atau bahkan menghakimi secara tidak langsung. Dari contoh masalah tersebut berkaitan dengan keterampilan komunikasi asertif.

Lalu, apa itu komunikasi asertif?

Komunikasi asertif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, opini, perasaan dan respon atau reaksi pada lawan bicara yang dilakukan dengan cara yang membuat pandangan dipahami dengan jelas oleh orang lain, tanpa merendahkan pendapat mereka ataupun tanpa bermaksud menyerang orang lain. Dengan kata lain komunikasi asertif adalah komunikasi yang kuat dan tegas namun tetap tenang dan tepat. Komunikasi asertif dapat mampu untuk berkata “tidak”, mampu meminta pertolongan, mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar.

Jika merespon yang terlalu agresif, ada kemungkinan besar respon tersebut dapat menyakiti lawan bicara karena lebih mementingkan ego daripada kepentingan bersama. Di sisi lain, terlalu pasif dalam merespon juga merupakan hal yang tidak baik karena justru akan melemahkan pendapat. Maka dari itu, di tengah-tengah agresif dan pasif ada asertif yang menjadi solusi dalam komunikasi di dunia kerja.

Asertif akan membuat orang lain melihat kita sebagai pribadi yang percaya diri dan ramah.

Previous
Previous

Berbincang Tanpa Ragu, Bahasa Isyarat Punya Ragam Manfaat

Next
Next

Teka-Teki dibalik Silent Treatment