Growth Mindset dan Fixed Mindset, Mana yang Lebih Baik?

Ditulis oleh Adya Dyanti Kusumastuti

Hubungan growth mindset dan fixed mindset mungkin jadi perdebatan. Jadi sebenarnya yang paling menggambarkan diriku, yang mana ya?

Istilah growth mindset dan fixed mindset ini awal mulanya diangkat dan dibahas oleh Psikolog di Stanford University yang bernama Carol Dweck dalam bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success.

Dalam buku tersebut, Carol Dweck menjelaskan bahwa setiap orang mempunyai pola pikir berbeda yang bisa mempengaruhi bakat dan kecerdasan yang dimiliki serta tindakan yang dilakukan.

Namun, apa bedanya antara growth mindset dan fixed mindset?

  • Growth mindset
    Dibangun dari dua kata, yaitu growth yang artinya bertumbuh dan mindset yang berarti cara berpikir. Dari dua kata tersebut bisa diartikan growth mindset merupakan pola pikir yang terus bertumbuh dan terus berkembang. Kemampuannya dapat dikembangkan jika mau belajar dan berusaha.
    Terus belajar dan bekerja keras merupakan peran yang wajib dilakukan untuk mendapatkan terus bertumbuh dan terus berkembang. Bisa dari memiliki keterampilan yang akan mengantarkan pada pemilik growth mindset pada kesuksesan. Dalam growth mindset percaya bahwa semua orang akan bisa memiliki suatu keterampilan selama berusaha dan memiliki motivasi bekerja keras.
    Ciri-cirinya adalah:
    1. Memiliki tujuan dan motivasi kuat untuk meraih goals dan kesuksesan
    2. Jika mendapatkan kegagalan dipandang bukan sebagai akhir melainkan sebagai motivasi untuk terus maju
    3. Proses dan fokus pada hal tersebut menjadi langkah dalam meraih kesuksesan
    4. Kerja keras lebih penting dari sekedar kepandaian.

  • Fixed mindset
    Memiliki arti yang berseberangan. Fixed mindset percaya tentang bakat mutlak dibutuhkan untuk sukses. Orang-orang yang memiliki fixed mindset juga percaya bahwa kecerdasan itu sifatnya tetap dan tidak ada ruang untuk berkembang. Itulah kenapa pola pikir ini disebut “fixed”.
    Biasanya pemilik pola pikir fixed mindset ini meyakini bahwa bakat dan keterampilan yang dimilikinya dapat berperan besar pada kesuksesan atau karir yang akan dimiliki kedepannya tanpa perlu melakukan usaha ekstra atau bahkan bekerja keras.
    Ciri-cirinya:
    1. Bakat mutlak dibutuhkan untuk meraih kesuksesan
    2. Tantangan dan hal baru are big no no
    3. Butuh penghargaan atas setiap usaha yang dilakukan.
    4. Mudah berkecil hati saat mengalami kegagalan

Jadi, Partners punya mindset yang mana?

Previous
Previous

Agar Suasana Baru, Meeting di Luar Kantor Solusinya!

Next
Next

Berkenalan dengan Asesmen, Yuk!