Apa Benar Resesi Berbahaya Bagi Perusahaan?

Photo source: freepik.com

Artikel ini ditulis oleh Adya Dyanti Kusumastuti, Content Writer Intern di PartnerInc.

Seperti yang Partners ketahui, resesi merupakan penurunan PDB yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut dan berpengaruh dalam segi manapun. Mulai dari guncangan ekonomi, terjadinya inflasi, meningkatnya suku bunga, sampai berdampak bagi perusahaan.

Oh ya? Apakah sebesar itu dampaknya?’

Pekerja banyak yang akan kehilangan pekerjaannya dan juga pengusaha yang harus menutup bisnis mereka, bahkan yang bertahan pun sering kali berada dalam posisi tidak pasti dan cemas tentang masa depan. 

Ketika resesi melanda, bisa menyebabkan penurunan uang masuk dan muncul risiko perusahaan gagal membayar segala pembayaran. Mulai dari gaji karyawan, sampai utang perusahaan. Untuk mengimbanginya, perusahaan dengan lebih banyak utang terpaksa melakukan pemangkasan biaya dengan lebih gencar, salah satunya melalui PHK sehingga produktivitas perusahaan terganggu. 

Beberapa perusahaan tidak dapat menghindari PHK saat terjadi resesi. Terkadang beberapa perusahaan memilih untuk memangkas biaya operasional dibanding melakukan PHK. PHK tidak hanya merugikan pekerja, tetapi juga menjadi tantangan tersendiri karena dapat mengurangi produktivitas perusahaan. 

Untungnya, PHK bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi adanya resesi yang dapat memangkas biaya tenaga kerja. Perusahaan harus mempertimbangkan pengurangan jam, cuti, dan sistem penggajian karyawan.

Karena resesi yang berdampak pada perusahaan, hal ini mendorong tim HR dan perusahaan untuk cepat beradaptasi dan melakukan adjustment dari sisi model bisnis maupun kinerja karyawannya. Cara menghadapinya bisa dengan mulai merubah strategi penjualan atau melakukan restrukturisasi tim agar kinerja karyawan bisa lebih efektif.

Walaupun bisa diatasi, Partners harus mempersiapkan dana darurat mulai dari sekarang, sebagai upaya akan resesi ini. Perbanyaklah investasi dan kurangi konsumsi-konsumsi tidak perlu agar setidaknya kondisi keuangan pribadi tetap stabil.

Previous
Previous

Team Building For Better Work!

Next
Next

Kenali Resesi, dan Kenali Penyebabnya!