All You Need to Know About Change

Siapa yang tidak kenal Netflix? Streaming service ini kini menjadi salah satu platform terdepan yang dipilih berbagai orang untuk menonton film pilihan, dimanapun dan kapanpun. Akan tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa pada mulanya, Netflix tidak didirikan sebagai platform streaming film. Pada tahun 2007, Netflix didirikan sebagai sebuah sarana untuk menyewa DVD secara daring. Namun dengan melihat adanya perubahan masyarakat dalam menggunakan internet, Netflix mendedikasikan tim khusus untuk mengelola terjadinya perubahan. Perubahan demi perubahan terus terjadi dalam perusahaan ini, yang membawa Netflix menjadi seperti sekarang.

Netflix adalah satu dari berbagai kisah sukses perusahaan dalam mengimplementasikan pengelolaan perubahan atau change management. Apa yang dimaksud dengan perubahan atau change itu sendiri? Berdasarkan formula yang dicanangkan oleh Gleicher dalam Beckhard (1975), yang kemudian diperbarui oleh Dannemiller dan Jacobs (1992), change merupakan hasil kombinasi dari ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini (dissatisfaction), pandangan terhadap masa depan yang diinginkan (vision), serta strategi konkret awal yang dilakukan untuk mencapai vision (first steps). Masing-masing elemen ini harus ada dan saling memengaruhi untuk memunculkan perubahan dan mengalahkan resistansi terhadap perubahan. Bentuk formulanya adalah sebagai berikut: 


change (C) = dissatisfaction (D) x vision (V) x first steps (F) > resistance (R). 


Apabila salah satu elemen tidak ada, sehingga salah satu elemen (D, V, atau F) menjadi sama dengan 0, oleh karena bentuk formula merupakan perkalian, maka change pun menjadi 0 atau tidak terjadi. Akibatnya, akan terdapat resistansi yang lebih kuat terhadap perubahan. Pada elemen mana suatu organisasi akan berfokus untuk menciptakan perubahan akan sangat tergantung pada kondisi perusahaan atau organisasi saat ini (Cady et al., 2014).

Apa yang menyebabkan perubahan terjadi? Dorongan untuk berubah dapat berasal dari dalam maupun luar diri organisasi. Dorongan dari dalam organisasi dapat terjadi dalam bentuk adanya keinginan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi. Hal tersebut dapat mendorong organisasi untuk menerapkan strategi baru, restrukturisasi, maupun perubahan budaya organisasi. Sementara itu, dorongan dari luar organisasi dapat terjadi karena adanya perubahan kondisi pasar, kompetisi, maupun krisis internal dan eksternal (Cameron & Green, 2004, pg. 145).

Terdapat berbagai teori yang membahas tahapan-tahapan dalam perubahan. Model Satir mengusulkan bahwa perubahan terjadi ketika terdapat elemen asing yang mengganggu status quo. Ketika hal tersebut terjadi, dapat timbul chaos atau kekacauan. Oleh karena adanya chaos, transformasi atau perubahan perlu terjadi untuk mengatasinya. Dengan adanya integrasi dan pembiasaan terhadap perubahan yang baru, akan timbul status quo yang baru (Sayles, 2002). Teori-teori lainnya antara lain datang dari Lewin (1951), Kotter (1995), serta Bridges (1991) (Cameron & Green, 2004, pg. 104-105). Meskipun terdapat berbagai teori, pada intinya, suatu perubahan terjadi ketika terdapat suatu hal yang mengganggu stabilitas kondisi saat ini. Perubahan juga dapat terjadi ketika ada keinginan organisasi untuk keluar dari status quo agar dapat berkembang menjadi lebih baik.

Perubahan yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi batu sandungan bagi organisasi. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang terstruktur agar perubahan dapat menimbulkan pertumbuhan bagi organisasi. Change management atau pengelolaan perubahan merupakan strategi yang diterapkan suatu organisasi dalam menghadapi perubahan, baik perubahan yang diinisiasi secara sengaja, maupun perubahan yang terpaksa terjadi karena situasi yang mendesak. Baca artikel selanjutnya untuk tahu lebih dalam tentang change management!


Referensi:

https://changemanagementinsight.com/netflix-change-management-case-study/ 

Beckhard, R. (1975). Strategies for large system change. Sloan Management Review, 16(2), 43-55

Cady, S. H., Jacobs, R., Koller, R., Spalding, J. (2014). The change formula: myth, legend, or lore? OD Practitioner, 3(46).

Cameron, E., Green, M. (2004). Making sense of change management. Kogan Page.

Dannemiller, K., & Jacobs, R.W. (1992). Changing the way organizations change: A revolution in common sense. Journal of Applied Behavioral Science, 28(4), 480–498.


Previous
Previous

3 Jenis Perubahan Organisasi yang Perlu Kamu Tahu!

Next
Next

7 Hal yang Menentukan Keberhasilan Change Management