3 Jenis Perubahan Organisasi yang Perlu Kamu Tahu!

Ditulis oleh Martha Amelia Widijanto

Model perubahan organisasi Dannemiller dan Jacobs (1992) menyatakan bahwa perubahan dimulai dari ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini. Tanpa ketidakpuasan, visi, dan langkah awal, resistensi terhadap perubahan dapat menjadi hambatan yang lebih besar.

  • ketidakpuasan (dissatisfaction) = bagaimana kita melihat masa lalu dan masa kini, dan mengapa perubahan dibutuhkan

  • visi (vision) = gambaran terkait masa depan yang kita inginkan

  • langkah awal (first step) = aksi awal yang disepakati dapat bermanfaat dan tepat untuk memulai perubahan

  • resistensi = segala bentuk hal yang dapat menghambat keberhasilan terjadinya perubahan

Bagaimana kita tahu ketidakpuasan, visi, dan langkah awal perubahan seperti apa yang dibutuhkan?

Cameron & Green (2004) dalam bukunya yang berjudul Making Sense of Change Management menyebutkan ada 3 perubahan yang umum terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi:

  1. Perubahan Struktur Organisasi/Restrukturisasi
    Dissatisfaction & Vision:

    • Penyesuaian kondisi pasar (downsizing, rightsizing, rationalization, cost-cutting)

    • Pengembangan internal (efisiensi dan efektivitas, desentralisasi/sentralisasi)

    • Implementasi strategi (merger/akuisisi, produk/servis baru, perubahan kultur)

    • Perubahan tidak terduga (krisis internal/eksternal)

      Visi tergantung pada ketidakpuasan yang mendasarinya. Change agents dapat menentukan visi berdasarkan faktor-faktor kunci keberhasilan (key success factors) yang menentukan keberhasilan yang akan menyesuaikan pada strategi organisasi, kultur, pasar, infrastruktur, dan proses internal dari organisasi.

      First steps: change agents perlu memerhatikan manajemen perubahan, komunikasi, manajemen sumber daya manusia, dan sinergitas antarorganisasi yang berkaitan.

  2. Merger dan Akuisisi
    Dissatisfaction & Vision:

    • Pertumbuhan perusahaan (growth): Dengan merger/akuisisi, perusahaan dapat mendapat klien/konsumen baru, atau bahkan sumber daya manusia baru:

    • Synergy: Dua atau lebih perusahaan yang bekerja sama namun kesulitan menemukan sinergitas kemungkinan dapat melakukan merger/akuisisi, dengan tujuan menguatkan tim, mengurangi biaya, dan meningkatkan pendapatan.

    • Diversification: Sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya di luar industri saat ini dapat melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain. Biasanya hal ini dilakukan ketika perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya, atau ketika bisnisnya saat ini sudah kurang diminati oleh konsumen.

      First steps: Komunikasi secara berkala, struktur organisasi yang tepat, adaptasi terhadap kultur baru, serta proses pelaksanaan perubahan yang sistematis merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  3. Perubahan Kultur Organisasi
    Dissatisfaction & Vision:

    • Alignment: Ketika menghadapi perubahan tidak terduga, atau ketika suatu organisasi baru dibentuk, perlu adanya penyelarasan (alignment) terkait hal-hal kunci yang menjadi pedoman anggota organisasi dalam berperilaku dan bekerja.

    • Rebranding: Suatu perusahaan mungkin ingin mengenalkan produk/brand-nya dengan nuansa yang berbeda karena berbagai alasan. Ketika melakukan rebranding, kultur organisasi perlu menyesuaikan dengan citra baru yang dipromosikan.

    • Employer branding: Untuk mempromosikan kultur organisasi yang positif, suatu organisasi mungkin akan menunjukkan kulturnya ke publik. Employer branding dapat bermanfaat dalam proses rekrutmen, pengembangan keterlibatan karyawan, dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

      First steps: (1) selalu mengacu pada visi, misi, dan tujuan organisasi; (2) menimbulkan “sense of urgency” dibutuhkannya perubahan kultur; (3) membangun perubahan dengan mengembangkan kultur yang sudah ada; dan (4) memunculkan adanya rasa “collective ownership” dari kultur yang dibangun.

Jadi, perubahan mana yang sedang dihadapi oleh perusahaan Anda? Konsultasikan dengan PartnerInc sekarang!

Referensi

Cady, S. H., Jacobs, R., Koller, R., Spalding, J. (2014). The change formula: myth, legend, or lore? OD Practitioner, 3(46).

Cameron, E., Green, M. (2004). Making sense of change management. Kogan Page.

Dannemiller, K., & Jacobs, R.W. (1992). Changing the way organizations change: A revolution in common sense. Journal of Applied Behavioral Science, 28(4), 480–498.

Previous
Previous

Lego® Serious Play® yang Bisa Membuat Inovasi dan Berbagi Ide!

Next
Next

All You Need to Know About Change