7 Hal yang Menentukan Keberhasilan Change Management

Ditulis oleh Martha Amelia Widijanto


Apakah Partners sudah membaca mengenai ADKAR Change Management Model yang dikembangkan oleh Hiatt?

Dalam Change Management, juga terdapat model lain untuk menentukan keberhasilannya. Kita juga bisa menggunakan McKinsey 7-S Model untuk mengidentifikasikan tujuh area penting yang perlu dioptimalisasi dalam menciptakan perubahan: strategi, struktur, sistem, shared values (nilai), skills, style, dan staf. Model ini dibuat oleh Tom Peters dan Robert Waterman pada tahun 1970, yang pada saat itu menjabat sebagai konsultan McKinsey & Company.

Hard elements (elemen-elemen yang mudah diidentifikasi dan dipengaruhi oleh manajemen):

  1. Strategi
    Strategi mengacu pada rencana organisasi untuk membangun dan mempertahankan perubahan agar tetap dapat bersaing dengan kompetitor.

  2. Struktur
    Struktur organisasi yang baik memiliki pembagian tugas dan jabatan yang jelas agar anggota memiliki rasa tanggung jawab terhadap organisasi.

  3. Sistem
    Aktivitas, prosedur, dan proses organisasi sehari-hari seperti SOP perlu menjadi jelas supaya dapat meningkatkan produktivitas serta membantu anggota dalam membuat keputusan.

Soft elements (elemen-elemen kasat mata yang dipengaruhi oleh budaya atau kebiasaan):

  1. Shared values
    Nilai-nilai inti dari suatu perusahaan menjadi elemen pusat yang menggerakan elemen-elemen lainnya. Dalam melakukan perubahan, sebuah organisasi perlu merefleksikannya pada nilai-nilai yang dipegang bersama.

  2. Style
    Gaya kepemimpinan yang diadopsi oleh pihak manajemen akan memengaruhi tingkat produktivitas dan kepuasan karyawannya.

  3. Staff
    Elemen ini merepresentasikan kebutuhan karyawan, tenaga kerja yang sudah ada, dan motivasi mereka. Elemen staff juga mempertimbangkan bagaimana mereka harus diberi pelatihan dan upah oleh organisasi.

  4. Skills
    Kemampuan anggota dalam menyelesaikan tugas akan memengaruhi produktivitas organisasi. Sebuah organisasi sebaiknya dapat mengidentifikasi adanya kebutuhan kemampuan-kemampuan yang belum dimiliki (skill gap) dan mengadakan program-program pelatihan relevan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

McKinsey 7-S Model dapat dimanfaatkan untuk menerapkan change management melalui identifikasi elemen mana yang perlu diubah agar meningkatkan performa organisasi atau sebagai acuan agar perubahan tetap sejalan dengan 7-S yang sudah ada dalam organisasi.

Sudahkah organisasi kamu memiliki elemen-elemen ini?



Referensi:

https://www.mindtools.com/aicks4s/the-mckinsey-7-s-framework

https://whatfix.com/blog/mckinsey-7s-model/#:~:text=The%20McKinsey%207%2DS%20Model%20is%20a%20change%20framework%20based,skill%2C%20style%2C%20and%20staff.

Previous
Previous

All You Need to Know About Change

Next
Next

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Menerapkan Change Management