Teori Insentif Motivasi: Kunci Meraih Keunggulan Kompetitif

Ditulis oleh Iyan Izazi Huwaina

“Most of economics can be summarized in four words: ‘People respond to incentives.’ The rest is commentary.” – Steven E. Landsburg

Inovasi dan kreativitas adalah kunci untuk kemajuan organisasi. Organisasi perlu mendorong budaya inovasi dan kreativitas serta menghargai pegawai yang berkontribusi. Penghargaan dapat meningkatkan motivasi pegawai, meningkatkan kinerja pegawai, dan menciptakan budaya kerja yang positif. Dengan demikian, organisasi memiliki peluang untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

Teori Maslow dan McClelland bisa menjadi salah satu rujukan ilmiah dalam meningkatkan kinerja pegawai. Kedua teori tersebut menekankan pentingnya pengembangan diri sebagai sumber daya manusia untuk beradaptasi dengan cepat, terutama dalam menghadapi perkembangan budaya, teknologi, dan informasi. Seorang pemimpin dapat menggunakan teori motivasi Maslow dan McClelland untuk menentukan strategi yang tepat dalam memberikan motivasi kepada bawahan.

Perbedaan motivasi berdampak pada perbedaan tujuan individual yang nantinya akan mengganggu terwujudnya cita-cita kolektif organisasi. Poin aktualisasi diri Maslow dan kesatuan kerja prestasi, kekuasaan dan afiliasi yang dibangun oleh McClelland bermuara pada pengembangan organisasi secara modern serta desain organisasi yang bisa bergerak maju. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi, pemimpin perlu memahami motivasi pegawai dan memenuhi kebutuhan mereka.

Teori insentif motivasi adalah teori perilaku yang menyatakan bahwa orang-orang dimotivasi oleh dorongan untuk mendapatkan insentif dan penguatan. Teori insentif juga mengusulkan bahwa orang berperilaku dengan cara yang mereka yakini akan menghasilkan penghargaan dan menghindari tindakan yang mungkin berisiko dihukum. Karyawan mungkin berperilaku berbeda dalam situasi yang serupa tergantung pada insentif yang tersedia. Misalnya, seorang karyawan mungkin memikirkan solusi inovatif lebih keras pada sebuah proyek untuk mendapatkan penilaian yang baik atau untuk menghindari penilaian yang buruk daripada jika mereka tidak menerima penilaian sama sekali.

Dalam penelitian Hartati dan Badriyah (2018) menjelaskan empat upaya yang dilakukan seorang pemimpin dalam memberikan motivasi kepada pegawai, antara lain:

Pimpinan perlu menentukan tugas, tanggung jawab, dan ekspektasi kinerja bawahan secara individual. Sumbernya dapat diperoleh dari analisis pekerjaan atau hasil komunikasi antara pimpinan dan bawahan.

Selain menyediakan dan melengkapi fasilitas untuk bekerja, perlu juga dilakukan upaya untuk mengurangi hambatan yang mengganggu kelancaran pekerjaan.

Pimpinan perlu memilih dan menerapkan cara yang tepat untuk memotivasi pegawai.

Kinerja pegawai perlu dimonitoring dan dievaluasi secara berkala untuk mengukur ketercapaiannya.

Referensi:

Indeed. 2023. Incentive Theory of Motivation: Definition and Examples. Diakses 18 Oktober 2023 dari https://www.indeed.com/career-advice/career-development/incentive-theory-of-motivation#:~:text=The%20incentive%20theory%20of%20motivation%20is%20a%20behavioral%20theory%20that,actions%20that%20may%20entail%20punishment.

Hartati N, Badriyah M. 2018. Pelaksanaan Motivasi Kerja dan Insentif dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SGD Bandung. Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah, 5(2).

Previous
Previous

Skill yang Harus Dimiliki, Creative Thinking!

Next
Next

Change Management: How to Lead Change Effectively and Help The Team Adapt to New Challenges